Jumat, 10 Juni 2011

Teknik Pemberian Skor Dengan Berbagai Alat Tes

Pemberian skor merupakan merupakan langkah pertama dalam proses pengolahan hasil tes, yaitu proses pengubahan jawaban-jawaban soal tes menjadi angka-angka. Dengan demikian pemberian secoring merupakan suatu tindakan kuantifikasi terhadap jawaban-jawaban yang diberikan oleh teste dalam suatu tes asil belajarnya.
            Cara pemberian secoring pada peserta didik terhadap tes hasil belajar pada umumnya disesuaikan dengan bentuk soal-soal yang dikeluarkan dalam tes tersebut, apakah tesnya berbentuk tes uraian atau tes objektif.
1)      Pemberian secoring pada tes uraian
Pada penetuan tes uraian ini pada umumnya mendasarkan dari bobot (weight) yang diberiakan untuk setiap butir soal, atas dasar tingkat kesukaranya, atau atas dasar banyak sediktnya unsur yang terdapat dalam jawaban yang dianggap paling baik (paling benar atau tepat). Dalam pensecoran tes uraian teknik pemberian secornya tegantung pada butir soal tes apakah dalam butir soal tes yang di buat tester tersebut sukar, sedang atau mudah sehingga membedakan pemberian secornya, dan pemberian sekornya berpegang kepada derajat kesukaran dan jumlah unsur yang terdapat pada masing-masing butir soal tersebut misalkan untuk dalam butir soal uaraian guru memberiakn lima butir soal tes uraian, butir soal nomer 1 diberi sekor 8, untuk butir soal nomer 2 diberi secor masimal 10, butir soal nomer 3 diberi secor maksimal 5, butir soal nomer 4 diberi secor malsimal 9 dan untuk soal nomer 5 diberi secor 6. Maka dari serangkaian penetuan secor dari bentuk soal tes urian yang akan di jawab oleh peserta didik, guru terlebih dahulu menetuakan pensecorannya. Dari penetuan secor setiap butir soal tes uraian pesrta didik tersebut untuk soal nomer 1 hanya mampu menjab setengan dari jawaban yang telah di buat oleh tester maka secornya adalah ( 8 : 2 = 4), dan jawaban soal nomer 2 hanya mampu menjawab setengah (10 : 2 = 5), soal nomer 3 menjawab dengan benar yaitu dengan secor 5, soal nomer 4 dengan secornya 9, dan untuk soal nomer 5 mampu menjawab setengah dari jwaban yang beanar denagn secor ( 6 : 2 = 3). Dari serangkaian hasil secor tes uraian yang telah di peroleh tester atau guru menjumlahkan keseluruhan secor terebut, maka akan di dapatkan hasil secor akhir dari soal tes uraian.

2)      Pemberian secor pada tes objektif
Pada tes objektif, untuk memberiakan secor pada umumnya diguanakan rumus correction for guessin atau sering dikenal dengan istilah system ganda.
Ø  Untuk tes objektif bentuk true-false misalnya teknik pemberian secornya yaitu setiap item di beri secor maksimal 1, apabila testee menjawab soal tesnya dnegan benar mak diberiakn secor 1 dan pabila menjawab soal tesnya salah diberiakn secor 0 (nihil). Dan untuk menghitung tes bentuk true-false ini dapat menggunakan dua macam rumus yaitu :
ü 

S    =    R - W
 
Rumus yang memperhitungkan denda, apabila tester menggunakan rumus dengan menggunakan denda maka rumus yang diguanakan adalah :
0 - 1
 
                                                                                                   

                                                                                                     
                               Diamana :  S : skor yang akan dicari
                                                 R : jumlah jawaban betul, yaitu jawaban yang sesuai
                                                    dengan kunci jawaban.
                                                W : jumlah jawaban salah, yaitu jawaban yang tidak sesuai
                                                       Dengan kunci jawaban.
                                                 O : Option atau alternative (kemungkinan jawaban), dimana
                                                       Pada tes objektif bentuk true-false ini kemungkinan
                                                        Jawabannya hanya dua, yaitu betul (B) dan salah (S).
                                                  1 : bilangan khonstan
ü 
S = R
 
Pemberian secor akhir yang mengunakan rumus tanpa memperhitungkan denda, adalah sebagai berikut :   
Dimana : S : sekor yang sedang dicari.
               R : jumlah jawaban betul.

Ø  Untuk tes objektif bentuk matching, fill dan completion
S = R
 
Pada tes objektif bentuk ini unuk menetukan secor hasil tes belajar pada umumnya tidak meperhatikan rumus yang menggunakan denda, melainkan mengunakan rumus tanapa memeperhatikan denda yaitu rumusnya : 
                        Diamana : S : sekor yang sedang dicari.
                                        R : jumlah jawaban betul.
Ø  Tes objektif bentuk multiple choice items
Dalam tes objektif bentuk multipele choice items untuk menghitung secor tes hasil belajar yaitu dapat menggunakan dua rumus yaitu rumus dengan denda dan rumus tamnpa memperhatikan denda.
ü 
                  
S = R –

 
W
 
Rumus perhitungan secor tes bentuk multipele choice items denagn denda:
0 -1
 
S = R
 
 


ü  Rumus perhitungan secor tanpa memperhatikan denda :
Diamana : S : secor yang akan dicari
                                             R : jumlah jawaban betul                                              
                                             W : jumlah jawaban salah                                             
                                             O :  banyaknya Option atau alternative yang dipasang pada item                                          1  : bilangan khonstan
Ø  Tes objektif bentuk multiple choice items
Dalam tes objektib bentuk multipele choice items item itu terdiri dari berbagai model, yang salah satunya bentuk multipele choice items item dengan melihat atau berdasarkan derajat kesukaran yang berbeda, misalkan dalam bobot jawaban yang di beriakan untuk soal nomer 1 secornya 5, melainkan bias saja di beriakn secornya adalah 41/2, dengan adanya pensecoran seperti itu maka yang paling tahu adalah pembuat tes karena telah mengetahui drat kesukaran dari soal tes yang telah dibuatnya. Apabila dalam pemberian secor yang salah satunya bentuk multipele choice items item dengan melihat atau berdasarkan drajat kesukaran yang berbeda( bobot ), maka rumus yang digunakan adalah :
ü 

S = R -
 
W
 
Rumus dengan denda :
Wt
 
 

                                                                                                                                     
S = R x Wt
 
 

ü  Rumus tanpa pengitungan denda :
Diamana : S : secor yang akan dicari
                                               R : jumlah jawaban betul                                            
W : jumlah jawaban salah                                                                     O :  banaknya Option atau alternative yang dipasang pada item        
           1  : bilangan khonstan
           Wt : Bobot

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogroll

Site Info

Text

Islamic Young Generation Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template